Dunia di Mata Anak Penyandang Autisme

Dunia di Mata Anak Penyandang Autisme

Autisme adalah sebuah gangguan perkembangan pada otak yang bersifat pervasive atau menetap. Data dari BPS menunjukkan sekitar 112 ribu penduduk berusia 5 hingga 19 tahun di Indonesia adalah penyandang autisme. Label “anak nakal” pun kerap melekat pada mereka. Kenyataannya, tak jarang anak penyandang autisme menjadi korban bully di bangku sekolah. Namun, pernahkah C’Lifers bertanya-tanya bagaimana penyandang autisme melihat dunia?

Penyandang autisme memiliki kekurangan kemampuan beradaptasi terhadap dunia luar. Ini mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, berinteraksi, mengungkapkan emosi dan perasaan, serta memahami lingkungan sekitarnya. Karena gangguan perkembangan terjadi pada otak, penyandang autisme memiliki cara mereka sendiri untuk melihat dunia.

Beberapa penyandang autisme mengungkapkan bahwa dunia tampak seperti sesuatu yang luar biasa dan menyebabkan mereka gelisah. Hasilnya, mereka akan kesulitan dalam memahami, mengendalikan emosi, dan berempati pada orang lain. Kemampuan komunikasi juga rendah karena penyandang autisme kesulitan mengutarakan dengan tepat dan cenderung kaku atau kurang ekspresif. Mereka juga akan kesulitan mengartikan ekspresi wajah.

Hingga kini, belum ada obat penyembuh untuk autisme. Namun, ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mendukung anak penyandang autisme, seperti mengurangi tuntutan dan aturan yang dapat mengekang anak, menciptakan lingkungan yang baik untuk mendukung potensi dan perkembangan anak, dan mendampingi anak dengan penuh kasih sayang.

Dukung perkembangan anak dengan memberikan kasih sayang serta perlindungan asuransi Ciputra Life.

 

Sumber: pijarpsikologi.com dan sehatq.com

 

 

#Harap berhati-hati dengan penipuan yang mengatasnamakan Ciputra Life 
#PT. Asuransi Ciputra Indonesia terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan